Sabtu, 14 Maret 2015

Dunia Maya Bedah Ruang Privasi Buka Jalur Dakwah Fardhiyah



Fenomena Cyberspace
             Siapa yang tidak mengenal dunia maya. Sejak munculnya internet dunia maya menjadi salah satu tempat nongkrong  favorit bagi masyarakat, dari anak kecil, sampai yang dewasa. Tidak hanya remaja saja. 
Dunia maya yang kita kenal dengan cyberspace dalam bahasa inggris adalah media elektronik dalam jaringan  komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal balik  secara online (terhubung langsung). 

Dunia maya ini merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan komputer . Kata “cyberspace” berasal dan pertama kali diperkenalkan  oleh  penulis novel fiksi ilmiah William Gibson, dalam buku ceritanya “Burning Chrome”. 1982 dan  menjadi populer pada novel berikutnya  Neuromancer

Saat ini, dunia maya telah membuka ruang privasi dan mengintip gerak setiap orang. Melalui tangan seni jurnalis yang bekerja sama dengan teknologi, setiap yang dilakukan orang bisa kita ketahui dalam dunia maya. Bahkan hal pribadi, seperti hubungan intim, atau masalah rumah tangga yang sejatinya menjadi rahasia setiap orang menjadi terbongkar dengan adanya kecanggihan teknologi yang dibungkus dalam dunia lain, yaitu dunia maya, atau Dumay. 
Ini terjadi karena manusia itu sendiri yang sengaja menyebarkan urusan pribadinya, mengeluh dan bercerita di dunia maya. Akhirnya cyber bullying pun terjadi.   

Seseorang terbiasa menceritakan maslahya di dunia maya, dengan menyembunyikan identitasnya, padahal kecanggihan teknologi pun mampu melacak identitas asli yang mereka sembunyikan. Namun privasi juga bisa terbongkar karena  keisengan tangan jahil manusia dan keteledoran mereka dalam menjaga privasi. Sehingga rahasia yang tidak ingin ia buka, menjadi berita yang umum dan bukan rahasia lagi.

Kalau kita kaitkan dengan agama, sebenarnya fenomena ini sudah Allah sindir dalam Al Quran dengan jelasnya. Dimana manusia memiliki tabiat yang senantiasa mengeluh,dan kikir, sebagaimana allah singgung dalam Al Quran surah al ma’aarij ayat 19-21 :

           Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,

            Manusia juga senantiasa bangga menunjukkan rahasianya pada orang lain, bahkan dalam hal yang sangat intim, dan maksiat sekalipun mereka banggakan. Inilah yang sangat dilarang dalam agama sehingga Rasulullah bersabda:
      Dari Abu Sa'id al-Khudriy, dia berkata, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di Hari Kiamat, adalah seorang laki-laki (suami) yang bercampur (bersetubuh) dengan isterinya, kemudian membeberkan rahasia (isteri)-nya tersebut." (HR.Muslim)
Allah juga telah menyindir segala sikap  orang yang membeberkan keputus-asaannya di media maya, dan kemudian sombong ketika mendapatkan anugerahNya.Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surah Al Isra’ : 17
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.


Kita lihat di dunia maya, ketika seseorang memiliki masalah maka dengan mudahnya ia membagikan dan menceritakan masalahnya dalam media sosial, seperti facebook, twitter, dan sebagainya. Bahkan blog yang fungsi utamanya untuk membagikan informasi dan media membagi pengetahuan dengan menulis, sudah berubah fungsi menjadi media curhat, dan pelampiasan emosi dengan menulis kisah pribadinya dalam bentuk essay ataupun puisi. Mereka mengeluhkan semua masalah mereka dalam media, dan juga membeberkan segala rasa putus asanya ketika terjadi masalah. 

Tidak hanya itu, ketika mendapat kesenangan, pecinta dunia maya terbiasa memamerkan kesenangannya di dunia maya tersebut. Inilah fenomena yang disindir Allah dalam Al Quran..
Ruang privasi benar benar sudah diperkosa oleh dunia maya yang terus bekerjasama dengan bantuan teknologi. Banyak sisi negatif yang diakibatkan dari hal ini, namun tanpa kita sadar banyak juga keuntungan positif yang bisa kita raup,Tidak hanya keuntungan dalam hal duniawi kita, namun juga keuntungan bagi akhirat kita. Bagaimana mungkin keuntungan akhirat bisa diraih dengan adanya dunia maya? Dengan berfikir lebih jeli dan cerdas, maka kita akan menemukan jawabannya.
Dampak negatif dari Dunia Maya
Banyak sekali kasus kriminal (cyber crime) dan kejahatan lainnya yang sering kita dengar karena adanya dunia maya.
            Cyber crime  sendiri menurut Forester dana Morrison mendefinisikan kejahatan komputer sebagai aksi kriminal dimana komputer digunakan sebagai senjata utama.
Sedangkan Tavani memberikan definisi cybercrime yang lebih menarik, yaitu kejahatan dimana tindakan kriminal hanya bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi  cyber dan terjadi di dunia cyber.
Andi Hamzah dalam bukunya “aspek aspek pidana di bidang Komputer” (1989) mengartikan cybercrime sebagai kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal. Contoh  tindakan kejahatan yang termasuk tindakan cyber crime adalah penipuan lelang online,  penipuan kartu kredit, pemalsuan identitas, pornografi dll.
            Contoh kasus kejahatan kartu kredit yaitu yang ada di Yogyakarta yang telah menangkap lima carder dan mengamankan barang bukti bernilai puluhan juta, yang di dapat dari merchant luar negeri. Begitu juga yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dari perguruan tinggi Bandung. Akibat perbuatannya selama setahu, pihak di jermahn dirugikan sebesar 70 juta. Kasus lainnya adalah penyerangan terhada jaringan internet KPU yang baru baru ini kita dengar. Dan yang paling marak adalah kasus pelecehan seksual yang berawal dari dunia maya, yang menampilkan situs porngrafi, dan pembuatan grup grup tertentu yang mempertemukan antara pelacur dan pelanggannya.
Kalau kita membicarakan kasus kejahatan di dunia maya sangat banyak sekali. Namun kita lebih fokuskan pada ruang privasi kita yang sudah di babat oleh dunia maya. Misalkan saja sebuah kasus beredarnya foto bugil seorang pelajar SMA yang ia sendiri tidak menyadari foto tesebut, dan ternyata yang menyebarkan bukanlah dirinya, tapi kekasih yang dendam kepadanya yang pernah menyimpan foto foto iseng gadis itu, yang tidak berniat untuk menyebarkannya. Dari sebuah keisengan menjadi petaka.

Dunia Maya sebagai media efektif dakwah fardhiyah
            Kalau tadi kita membahas dampak negatif dari dunia maya. Maka selanjutnya yang jadi perhatian kita adalah dampak positifnya. Bicara mengenai dampak positif dari dunia maya tak akan ada habisnya, karena banyak sekali dampak positf yang ditimbulkan, dan memang tujuan awal adanya dunia maya adalah untuk memberikan manfaat bagi manusia. Seperti memudahkan dalam berkomunikasi, bekerja, mengakses informasi, dan menyebarkan informasi.
Diantara dampak positif dari dunia maya adalah, adanya bisnis online, diskusi online, kuliah online, dsb.
            Dan yang tak pernah kita bayangkan adalah, media dakwah online, tepat nya dakwah fardhiyah. Kita tidak pernah sadar kalau adanya dunia maya justru membuka jalan lebar bagi kita untuk melakukan dakwah fardhiyah.
            Dakwah fardhiyah sendiri artinya ajakan atau seruan ke jalan Allah yang dilakukan seorang da’i (penyeru) kepada orang lain secara personal atau individual, agar orang tersebut mau menuju ketaatan kepada Allah.
           Dengan adanya media sosial, dunia maya, kita bisa berteman dengan siapapun, sejauh apapun jaraknya, tanpa harus bertemu. Disinilah sebnarnya potensi dakwah fardhiyah itu muncul. Dengan kepiawaian kita dalam bermain di dunia maya, kita bisa mencari teman sebanyak banyaknya sebagai objek dakwah.  Tidak kita pungkiri, kita sering melihat adanya persahabatan hanya melalui media facebook tanpa bertemu.
Dengan memiliki banyak teman, kita bisa berdakwah kepada mereka dengan cara-cara yang baik, sesuai dengan trik-trik dakwah fardhiyah. Jadi tanpa bertemu, kita bisa merubah seseorang untuk lebih taat kepada Allah, ber amar ma’ruf nahi munkar.
Tentu hal ini juga memiliki trik yang sama ketika berdakwah di dunia nyata.
Kiat  praktis dakwah fardhiyah menurut Syaikh Musthafa mayshur ada tujuh, yaitu
  1. Membina hubungan dan mengenal setiap orang yang hendak di dakwahi (menarik simpati). Dengan menanyakan dan selalu memperhatikan ketika mad’u tidak ada. Demikian seterusnya, tanpa berbicara langsung tentang masalah dakwah , agar hatinya lebih terbuka dan siap menerima perkataan yang dapat diambil manfaatnya.
Melalui dunia maya, kita bisa melakukan hal ini, dengan cara berteman baik dengan teman dunia maya. Kita tunjukkan sikap baik kita dan setia mendengarkan keluh kesah mereka, lalu perlahan kita berikan solusi yang mendekatkannya pada agama.
  1. Membangkitkan iman yang mengendap dalam jiwa. Pembicaraan jangan langsung diarahkan pada masalah iman, tapi berjalan secara tabi’i seolah olah tidak di sengaja, dan memanfaatkan moment tertentu.
  2. Memperkenalkan dirinya dengan perkara yang bernuansa ketaatan kepada Allah. Misalnya dengan memberikan buku bacaan dan lingkungan yang baik yang terdiri dari orang orang yang sholeh. Dalam dunia maya ini sangat mudah kita lakukan, mengingat banyak sekali web islami yang ada, kita bisa men share pengetahuan yang ada di dalamnya, atau mengirimkan e-book islami kepada mereka, objek dakwah kita.
  3. Menjelaskan tentang pengertian ibadah secara keseluruhan dengan niat yang benar.
  4. Menjelaskan kepada objek dakwah tentang keberadaan kita tidak hanya sekedar islam, tapi memiliki tanggungjawab sebagai hamba yang harus dipenuhi
  5. Memberikan kesadaran bahwa dalam menunaikan tanggungjawab itu tidak bisa secara individu, namun harus berkelompok
  6. Memberikan kesadaran kepada mad’u tentang pentingnya sebuah kelompok

Dan yang paling terpenting dari dakwah fardhiyah tidak hanya mengajarkan, namun ada tahap pembinaan di dalamnya dimana kita harus memantaunya  terus menerus. Seperti dakwah pada pelacur yang terus di pantau. Dengan media sosial kita dengan mudah dapat memantau perkembangan religius objek dakwah kita, karena tabiat manusia yang suka membeberkan masalahnya di media. 

Dalam hal ini, dakwah fardhiyah melalui dunia maya bisa dilakukan lebih mudah daripada dunia nyata, karena kita bisa meliput dan  mengawasi objek dakwah kita dimana semua kegiatannya bisa dilihat di dumay.
             
Penggerak dakwah sendiri memiliki 3 point penting, diantaranya
  1. Pemberian Motivasi
Ini sangat penting kita berikan kepada objek dakwah kita, agar mereka melakukan suatu kebaikan itu atas keinginannya sendiri melalui motivasi yang telah kita berikan. Hal ini sangat mudah kita berikan dengan mengirim video motivasi, atau tulisan tulisan yang berisi motivasi. Kita sebagai da’i hanya memilih saja yang mana yang cocok untuk mitra dakwah kita, tanpa harus membuat kata kata motivasi.
  1. Melakukan Bimbingan
Dengan adanya dunia maya, dan cepatnya akses komunikasi melalui internet, bimbingan bisa kita lakukan secara intensif kepada mad’u. Tidak sesulit memberi bimbingan di dunia nyata yang butuh waktu untuk bertatap muka dan sebagainya.
  1. Penyelenggaraan komunikasi (memantau)
Setelah objek dakwah mau mengikuti apa yang kita ajarkan, dan semakin berubah kearah baik, maka kita tidak langsung meninggalkannya, namun kita harus tetap menjalin komunikasi, dan memantau gerak geriknya. Kita bisa dengan rajin melihat status,, atau tulisan yang di update di media sosial. Dari situ kita bisa mengetahui perkembangan objek dakwah kita. 

Tahap Ini sangat penting bagi kita, dimana kita tahu setiap orang memiliki jiw yang berbeda beda, dan orang yang baru pertama kali mengenal kebenaran, pendiriannya masih mudah goyah. Kalau kita tidak memataunya belum tentu mereka istiqomah menjalankan apa yang  telah dilakukannya.
Contohnya saja kasus artis Tya subiakto yang melepas jilbabnya setelah bercerai dengan suami. Padahal sebelumnya ia adalah komposer yang senantiasa berjilbab. Namun ketika ditanya wartawan ia membantah hal itu dan mengatakan  ia melepas jilbab sebagai wujud rasa protesnya kepada ayahnya yang mengabaikannya dan ibunya dengan  menikahi wanita lain
Seandainya da’i mau memantau objek dakwah misalnya tya, maka ketika terjadi kekecewaan kepada ayahnya, kita sebagai da’i bisa mengarahkannya dan memberikan solusi atas permasalahannya melalui dunia maya, bukan dengan melepas jilbab.

Itulah kehebatan dunia maya jika kita mampu memanfaatkannya dengan baik. Memang ruang privasi kita telah diperkosa oleh dunia maya, tapi tanpa sadar itu juga membuka jalan baru bagi berlakunya dakwah fardhiyah untuk kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar