Sabtu, 25 April 2015

Warna-Warni Kepribadian Kader


Assalamualaikum wr wb
Seringkali dalam organisasi kita melihat berbagai kader  memiliki sifat yang bermacam macam. Kadang mudah di tebak, kadang juga sulit di tebak, kadang menyenangkan, kadang juga menjengkelkan, kadang semangat dan rajin, kadang juga males, kadang sering muncul, kadang juga sering menghilang, dan muncul sesuka hati. Berbagai macam karakter kader ini bahkan kadang membuat renggangnya ukhuwah jika tidak saling memahami, bahkan bahayanya bisa menyebabkan  organisasi itu ngadat, atau macet macet jalannya karena ada beberapa kader tidak bergerak di dalamnya.
         Sebenarnya kalau kita bisa memahami karakter kader, dan mengerti kekurangan serta kelebihan mereka , maka kita bisa membuat mereka aktif berjalan di organisasi sesuai dengan pribadi mereka. Faktanya banyak sekali kader yang tidak jalan karena ia di tempatkan dalam divisi yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadiannya.
            Beberapa kepribadian manusia yang seringkali kita dengar diantaranya Introvert, Ekstrovert, dan Ambivert.. dan seringkali kita memahami kepribadian ini sekedarnya saja tanpa mau melihat lebih dalam lagi sebenarnya seperti apakah mereka.

Musibah Batin



Sesungguhnya Nabi saw, bersabda: “Perbuatan-perbuatan baik bisa menjaga serangan keburukan, dan sesungguhnya sedekah rahasia itu bisa meniup api amarah Tuhan, dan sebgenarnya sillaturrahim itu menambah usia dan menghapus kemiskinan.” (Hr Thabrani) Dalam hadits yang mulia ini ada pelajaran aklaq mulia, dimana kaum arifin membubung menuju Rabbnya. Sebab asas dari ma’rifat adalah Makarimul Akhlaq (semulia-mulianya akhlaq), sedangkan akhlaq buruk, adalah – na’udzubillah – adalah wujud terhijabnya rahasia batin dari Allah Ta’ala. 

Anak-anakku sekalian. Diantara musibah rahasia batin terbesar adalah terhijabnya kita dari Allah swt. Maka siapa pun yang mendapatkan musibah seperti, pada dasaranya ia telah menggabungkan musibah-musibah lainnya. Sang pecinta itu senantiasa mabuk Ilahi, sang pemabuk tak akan merasakan derita musibah ketiba mabuk , baru disaat sadar merasakan deritanya. Musibah terhijab dari Allah swt tak bisa diganti atas kehilangannya selamanya, kecuali dengan menepiskan segala hal selain Allah swt, dari rahasia batin kita. Tak ada ancaman lebih serius di dalam Al-Qur’an dibanding ayat ini: “Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka.” Betapa banyak orang yang taat tetapi terhijab dari Yang Ditaati (Allah swt.). Betapa banyak orang yang dapat nikmat tapi terhijab dari Sang Pemberi nikmat.