Sabtu, 25 April 2015

Warna-Warni Kepribadian Kader


Assalamualaikum wr wb
Seringkali dalam organisasi kita melihat berbagai kader  memiliki sifat yang bermacam macam. Kadang mudah di tebak, kadang juga sulit di tebak, kadang menyenangkan, kadang juga menjengkelkan, kadang semangat dan rajin, kadang juga males, kadang sering muncul, kadang juga sering menghilang, dan muncul sesuka hati. Berbagai macam karakter kader ini bahkan kadang membuat renggangnya ukhuwah jika tidak saling memahami, bahkan bahayanya bisa menyebabkan  organisasi itu ngadat, atau macet macet jalannya karena ada beberapa kader tidak bergerak di dalamnya.
         Sebenarnya kalau kita bisa memahami karakter kader, dan mengerti kekurangan serta kelebihan mereka , maka kita bisa membuat mereka aktif berjalan di organisasi sesuai dengan pribadi mereka. Faktanya banyak sekali kader yang tidak jalan karena ia di tempatkan dalam divisi yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadiannya.
            Beberapa kepribadian manusia yang seringkali kita dengar diantaranya Introvert, Ekstrovert, dan Ambivert.. dan seringkali kita memahami kepribadian ini sekedarnya saja tanpa mau melihat lebih dalam lagi sebenarnya seperti apakah mereka.

Berikut akan saya tuliskan beberapa karakter mereka, beserta keanehan yang ada pada mereka. Walaupun saya bukan dari jurusan psikologi, namun sedikitnya saya ingin berbagi apa yang saya ketahui sesuai pengalaman, jika ada kesalahan silahkan di perbaiki.
 
1.Kader Introvert
Pada saat pertamakali mendaftar jadi kader, dan mengikuti Daurah Marhalah 1,  kader ini luar biasa sekali semangatnya. Mereka tampaknya diluar forum pendiam, namun ketika di dalam forum, dan disediakan kesempatan untuk berbicara atau bertanya, kader ini sangat bagus  pendapatnya juga aktif bicara jika dipersilahkan. Namun jika tidak dipersilahkan, mereka cenderung diam dan lebih suka memperhatikan.
Mungkin panitia DM 1 ketika memperhatikan kader ini sudah mengincarnya menjadi kader terbaik, dan sudah membayangkan bahwa kader ini adalah calon kader yang aktiv dan bisa memajukan organisasi dengan baik
Namun, setelah pelantikan, dan setelah mereka berjalan menjadi pengurus, kader ini tiba tiba sering menghilang. Mereka hanya nongol kalau ada kajian saja ( nah? Loh? ) . ketika kita amanahi menjadi salah satu devisi, misalnya divisi Sosial Masyarakat, Kader ini sedikit sekali jalannya. Dalam rapat, atau agenda besar yang mengharuskan ia menjadi panitia, maka ia akan lari langkah seribu. Atau paling sering kita mendengar alasan yang mencla mencle dari mereka. Banyak sekali alasannya agar ia tidak di ikut sertakan menjadi panitia.  Nah orang yang tidak memahaminya pasti akan langsung mengatakan ia pengecut, kader yang omong doang, payah, dsb.  

Kenapa seperti itu?
        Sebenarnya mereka bukanlah kader yang payah atau pemalas. Kader seperti inilah kader yang introvert. Dan kita sering salah faham berpandangan tentang introvert. Kita sering mengatakan orang introvert itu adalah orang yang pemalu, pendiam, dan tidak bisa bergaul. Sebenarnya bukan seperti itu.
          Kader introvert adalah kader yang tidak bisa hidup tanpa ruang sepi, dimana ada waktu untuknya bersendiri. Jika ia sedang sendiri, maka ia akan suka berfikir tentang cara memajukan organisasi. Mereka memiliki banyak inspirasi baru dengan sendiri dan kebanyakan suka menuangkannyadalam bentuk tulisan. Kader ini cukup aneh karena ia sangat takut dengan keramaian, jadi tidak salah jika mereka selalu menolak jadi panitita dalam kegiatan apapun karena ketika ia jadi panitita, maka itu artinya ia harus berada dikeramaian tanpa ada waktu yang banyak untuk menyepi. Ia sangat tersiksa dengan ini, bahkan ada beberapa kader introvert yang lemah, hingga akhirnya jatuh sakit. terdengar aneh memang tapi itulah mereka.

           Kader ini bukan pendiam, tapi mereka hanya kesulitan mencari bahan pembicaraan dengan orang lain, sehingga jika pembicaraan dilakukan tanpa arah, pembicaraan santai atau candaan ringan, ia justru tidak bisa ikut di dalamnya. Kader ini akan bicara ajika memiliki arah, itulah penyebabnya ia sangat aktif bicara di dalam forum, karena disana ada arah pembicaraannya, sementara tidak dengan diluar forum.  Ia lebih suka memperhatikan dari pada harus bicara tanpa arah, atau bicara yang tidak ia ketahui.
            Itulah keanehan kader introvert, tapi itu Cuma sekelumit saja dari kepribadian mereka, sebenarnya masih banyak lagi rahasia yang ada pada mereka. mungkinkah kader kita ada yang seperti itu? Kalau ia segera tempatkan ia ke divisi yang sesuai dengan kepribadiannya yang lebih suka sendiri, tanpa  berkecimpung di keramaian, sebelum kader ini benar benar lepas dari organisasi, karena sebenarnya kader seperti ini memiliki banyak ide yang mereka pendam.
          
2. Kader Ekstrovert
            Ketika berada di luar forum, kader ini sangat ramai, waktu awal masuk organisasi ia sudah banyak di kenal orang dan cepat akrab dengan kakak seniornya. Kader ini selalu bersemangat dalam berbagai agenda, apalagi jika agenda itu berkaitan dengan orang banyak dan publik. Ini kebalikan dari introvert. Jika kader introvert tersiksa dan suka bersembunyi di tengah keramaian, kader ekstrovert justru sangat bahagia berada di keramaian. Ia selalu suka menampakkan dirinya di depan umum sebagai kader yang aktif.
            Kader seperti ini memang menarik sekali, karena dalam setiap forum besar ia selalu hadir dan angkat bicara. Walaupun kader ini sering tidak memperhatikan orang, atau pemateri, atau pengisi kajian bicara, jika materi pembicaraan tidak ia sukai. Ia lebih senang ngobrol  dengan kader lain atau sibuk dengan kegiatan lain, seperti BBM an, atau FB an (ha ha) . Sebaliknya, kalau ia menyukai materi atau tema yang jadi pembicaraan, ia akan terus memperhatikan mencari sela untuknya dapat berbicara. Bahkan seringkalai orang orang extrovert menguasai forum jika topik pembicaraannya ia sukai. Ia akan terus bicara dan mengutarakan pendapatnya tanpa memperdulikan waktu, biasanya. 
            Namun sayangnya, kader ini cenderung menghilang, ketika ada forum kecil, seperti kajian yang hanya dihadiri beberapa orang, atau liqo’ yang terdiri dari beberapa orang saja. Mereka akan cepat bosan dan tidak menyukai forum kecil yang hanya terdiri dari beberapa orang, apalagi orang yang ada di dalamnya pendiam, ia akan semakin bosan dengan keadaan itu. Sehingga, orang ekstrovert seringkali malas datang liqo’ atau kajian kecil dengan alasan sibuk dengan kegiatan lain. Ya, ekstrovert akan memilih aktif di kegiatan lain yang lebih ramai daripada yang sepi. Namun, ada juga beberapa ekstrovert yang korelis, istiqomah datang ke forum karena ingin menjadi pemimpin dan membangun forum yang kecil itu, sehingga tak jarang dari mereka ekstrovert korelis yang bersemangat. Kader Ekstrovert korelis inilah terbilang bagus berada dalam organisasi, karena ia bisa di tempatkan di divisi mana saja, walaupun kelemahannya, ia jarang memahami perasaan sesama kader.

3. Kader Ambivert
            Diantara sekian banyak kader, ada kader yang tampaknya pendiam dan perhatian sekali dengan sesama kader. Ya kader ini kalau dari kalangan akhwat biasanya terlihat anggun sekali. Ia bisa jadi kader yang pendiam, tapi juga bisa jadi kader yang ramai. Ia bisa menempatkan posisi kapan ia harus diam dan kapan ia harus ramai. Sifatnya sangat penolong dan suka membuat orang lain bahagia, walaupun terkadang ia sendiri dirugikan karena itu. Dialah kader ambivert.
            Kader ini cenderung paling disukai seluruh kalangan, karena  keberadaannya selalu ingin bermanfaat bagi orang lain. Ia suka berada dikeramaian, jika ia punya banyak kenalan dalam keramaian itu, namun jika tidak , ia sebenarnya lebih suka sendiri. Ia aktif di agenda besar ataupun kecil. Kader ini suka mengajukan pendapat di belakang, berbisik dengan teman sebelahnya, atau kadang berusaha memberanikan diri untuk bicara. Tampaknya memang pendiam, namun sebenarnya ia sangat antusias untuk dikenal orang, dan menonjol di organisasi, itulah sebanbnya kader ambivert memiliki loyalitas yang sangat tinggi dalam suatu organisasi. Kader ini terbilang paling baik diantara kader yang lain.
            Namun, orang-orang ambivert cenderung moody, ia terkadang sangat asik dan menyenangkan, namun jika hatinya sedang tidak enak atau tidak mood,  ia akan memilih untuk menarik diri dari teman temannya sekedar untuk menenangkan diriya, karena orang orang ambivert ini juga membutuhkan waktu untuk sendiri.
Sifat mereka yang sangat senag membantu orang lain ini kadang membuatnya sering melakukan sesuatu dengan terpaksa,  karena demi menolong orang lain ia harus mengorbankan waktu istirahatnya atau kesenangannya.
            Kader seperti ini akan sangat bertanggungjawa dengan apa yang diamanahkan padanya, bahkan tak jarang ia sampai sakit demi menjalankan amanah yang diberikan, yang sebenarnya ia tak mampu, namun berusaha ia kerjakan sampai benar benar tuntas. Keberadaan kader ambivert ini cukup baik sebagai penenangah antara introvert dan ekstrovert, karena ia bisa menjadi teman sharing yang baik. Mungkin kader ini cocok  dimasukkan dalam divisi kaderisasi. Karena ia bukanlah sosok yang menyukai keramaian, tapi juga bukan sosok yang membenci keramaian. Ia netral dan bisa menyesuaikan diri, dan yang menjadi nilai plus adalah Loyalitas dan tanggungjawabnya sangat bagus.

Demikian kepribadian kader yang bisa saya share, intinya semua kader memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, jadi tidak ada yang dikatakan buruk, sama baiknya jika ditempatkan sesuai porsinya.
  
So, kita berada dalam kepribadian yang mana? Semoga bermanfaat dan bisa menempatkan diri dalam divisi yang sesuai dengan kepribadiannya supaya organisasi berjalan dengan baik, gak ngadat ngadat lagi.

Wassalamualaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar