Assalamualaikum wr wb
Seringkali dalam organisasi kita melihat berbagai
kader memiliki sifat yang bermacam
macam. Kadang mudah di tebak, kadang juga sulit di tebak, kadang menyenangkan,
kadang juga menjengkelkan, kadang semangat dan rajin, kadang juga males, kadang
sering muncul, kadang juga sering menghilang, dan muncul sesuka hati. Berbagai
macam karakter kader ini bahkan kadang membuat renggangnya ukhuwah jika tidak
saling memahami, bahkan bahayanya bisa menyebabkan organisasi itu ngadat, atau macet
macet jalannya karena ada beberapa kader tidak bergerak di dalamnya.
Sebenarnya kalau kita bisa
memahami karakter kader, dan mengerti kekurangan serta kelebihan mereka , maka
kita bisa membuat mereka aktif berjalan di organisasi sesuai dengan pribadi
mereka. Faktanya banyak sekali kader yang tidak jalan karena ia di tempatkan
dalam divisi yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadiannya.
Beberapa kepribadian
manusia yang seringkali kita dengar diantaranya Introvert, Ekstrovert, dan
Ambivert.. dan seringkali kita memahami kepribadian ini sekedarnya saja tanpa
mau melihat lebih dalam lagi sebenarnya seperti apakah mereka.
Berikut akan saya tuliskan beberapa karakter mereka, beserta keanehan yang
ada pada mereka. Walaupun saya bukan dari jurusan psikologi, namun sedikitnya
saya ingin berbagi apa yang saya ketahui sesuai pengalaman, jika ada kesalahan
silahkan di perbaiki.
1.Kader Introvert
Pada saat pertamakali mendaftar jadi kader, dan
mengikuti Daurah Marhalah 1, kader ini
luar biasa sekali semangatnya. Mereka tampaknya diluar forum pendiam, namun
ketika di dalam forum, dan disediakan kesempatan untuk berbicara atau bertanya,
kader ini sangat bagus pendapatnya juga
aktif bicara jika dipersilahkan. Namun jika tidak dipersilahkan, mereka
cenderung diam dan lebih suka memperhatikan.
Mungkin panitia DM 1 ketika memperhatikan kader
ini sudah mengincarnya menjadi kader terbaik, dan sudah membayangkan bahwa
kader ini adalah calon kader yang aktiv dan bisa memajukan organisasi dengan
baik
Namun, setelah pelantikan, dan setelah mereka
berjalan menjadi pengurus, kader ini tiba tiba sering menghilang. Mereka hanya
nongol kalau ada kajian saja ( nah? Loh? ) . ketika kita amanahi menjadi salah
satu devisi, misalnya divisi Sosial Masyarakat, Kader ini sedikit sekali
jalannya. Dalam rapat, atau agenda besar yang mengharuskan ia menjadi panitia,
maka ia akan lari langkah seribu. Atau paling sering kita mendengar alasan yang
mencla mencle dari mereka. Banyak sekali alasannya agar ia tidak di ikut
sertakan menjadi panitia. Nah orang yang
tidak memahaminya pasti akan langsung mengatakan ia pengecut, kader yang omong
doang, payah, dsb.
Kenapa seperti itu?
Sebenarnya mereka bukanlah kader yang payah atau pemalas. Kader seperti
inilah kader yang introvert. Dan kita sering salah faham berpandangan tentang
introvert. Kita sering mengatakan orang introvert itu adalah orang yang pemalu,
pendiam, dan tidak bisa bergaul. Sebenarnya bukan seperti itu.
Kader introvert adalah kader yang tidak bisa hidup tanpa ruang sepi,
dimana ada waktu untuknya bersendiri. Jika ia sedang sendiri, maka ia akan suka
berfikir tentang cara memajukan organisasi. Mereka memiliki banyak inspirasi
baru dengan sendiri dan kebanyakan suka menuangkannyadalam bentuk tulisan.
Kader ini cukup aneh karena ia sangat takut dengan keramaian, jadi tidak salah
jika mereka selalu menolak jadi panitita dalam kegiatan apapun karena ketika ia
jadi panitita, maka itu artinya ia harus berada dikeramaian tanpa ada waktu
yang banyak untuk menyepi. Ia sangat tersiksa dengan ini, bahkan ada beberapa
kader introvert yang lemah, hingga akhirnya jatuh sakit. terdengar aneh memang
tapi itulah mereka.
Kader ini bukan pendiam, tapi mereka hanya kesulitan mencari bahan
pembicaraan dengan orang lain, sehingga jika pembicaraan dilakukan tanpa arah,
pembicaraan santai atau candaan ringan, ia justru tidak bisa ikut di dalamnya. Kader ini akan bicara ajika memiliki
arah, itulah penyebabnya ia sangat aktif bicara di dalam forum, karena disana
ada arah pembicaraannya, sementara tidak dengan diluar forum. Ia lebih suka memperhatikan dari pada harus
bicara tanpa arah, atau bicara yang tidak ia ketahui.
Itulah keanehan kader
introvert, tapi itu Cuma sekelumit saja dari kepribadian mereka, sebenarnya masih
banyak lagi rahasia yang ada pada mereka. mungkinkah kader kita ada yang
seperti itu? Kalau ia segera tempatkan ia ke divisi yang sesuai dengan
kepribadiannya yang lebih suka sendiri, tanpa
berkecimpung di keramaian, sebelum kader ini benar benar lepas dari
organisasi, karena sebenarnya kader seperti ini memiliki banyak ide yang mereka
pendam.
2. Kader Ekstrovert
Ketika berada di luar
forum, kader ini sangat ramai, waktu awal masuk organisasi ia sudah banyak di
kenal orang dan cepat akrab dengan kakak seniornya. Kader ini selalu
bersemangat dalam berbagai agenda, apalagi jika agenda itu berkaitan dengan
orang banyak dan publik. Ini kebalikan dari introvert. Jika kader introvert
tersiksa dan suka bersembunyi di tengah keramaian, kader ekstrovert justru
sangat bahagia berada di keramaian. Ia selalu suka menampakkan dirinya di depan
umum sebagai kader yang aktif.
Kader seperti ini memang
menarik sekali, karena dalam setiap forum besar ia selalu hadir dan angkat
bicara. Walaupun kader ini sering tidak memperhatikan orang, atau pemateri,
atau pengisi kajian bicara, jika materi pembicaraan tidak ia sukai. Ia lebih
senang ngobrol dengan kader lain
atau sibuk dengan kegiatan lain, seperti BBM an, atau FB an (ha ha) .
Sebaliknya, kalau ia menyukai materi atau tema yang jadi pembicaraan, ia akan
terus memperhatikan mencari sela untuknya dapat berbicara. Bahkan seringkalai
orang orang extrovert menguasai forum jika topik pembicaraannya ia sukai. Ia
akan terus bicara dan mengutarakan pendapatnya tanpa memperdulikan waktu,
biasanya.
Namun sayangnya, kader ini
cenderung menghilang, ketika ada forum kecil, seperti kajian yang hanya
dihadiri beberapa orang, atau liqo’ yang terdiri dari beberapa orang saja.
Mereka akan cepat bosan dan tidak menyukai forum kecil yang hanya terdiri dari
beberapa orang, apalagi orang yang ada di dalamnya pendiam, ia akan semakin
bosan dengan keadaan itu. Sehingga, orang ekstrovert seringkali malas datang
liqo’ atau kajian kecil dengan alasan sibuk dengan kegiatan lain. Ya, ekstrovert
akan memilih aktif di kegiatan lain yang lebih ramai daripada yang sepi. Namun,
ada juga beberapa ekstrovert yang korelis, istiqomah datang ke forum karena
ingin menjadi pemimpin dan membangun forum yang kecil itu, sehingga tak
jarang dari mereka ekstrovert korelis yang bersemangat. Kader Ekstrovert
korelis inilah terbilang bagus berada dalam organisasi, karena ia bisa di
tempatkan di divisi mana saja, walaupun kelemahannya, ia jarang memahami
perasaan sesama kader.
3. Kader Ambivert
Diantara sekian banyak
kader, ada kader yang tampaknya pendiam dan perhatian sekali dengan sesama
kader. Ya kader ini kalau dari kalangan akhwat biasanya terlihat anggun sekali.
Ia bisa jadi kader yang pendiam, tapi juga bisa jadi kader yang ramai. Ia
bisa menempatkan posisi kapan ia harus diam dan kapan ia harus ramai.
Sifatnya sangat penolong dan suka membuat orang lain bahagia, walaupun
terkadang ia sendiri dirugikan karena itu. Dialah kader ambivert.
Kader ini cenderung paling
disukai seluruh kalangan, karena
keberadaannya selalu ingin bermanfaat bagi orang lain. Ia suka berada
dikeramaian, jika ia punya banyak kenalan dalam keramaian itu, namun jika tidak
, ia sebenarnya lebih suka sendiri. Ia aktif di agenda besar ataupun kecil.
Kader ini suka mengajukan pendapat di belakang, berbisik dengan teman
sebelahnya, atau kadang berusaha memberanikan diri untuk bicara. Tampaknya
memang pendiam, namun sebenarnya ia sangat antusias untuk dikenal orang, dan
menonjol di organisasi, itulah sebanbnya kader ambivert memiliki loyalitas yang
sangat tinggi dalam suatu organisasi. Kader ini terbilang paling baik diantara
kader yang lain.
Namun, orang-orang
ambivert cenderung moody, ia terkadang sangat asik dan
menyenangkan, namun jika hatinya sedang tidak enak atau tidak mood, ia akan memilih untuk menarik diri dari teman
temannya sekedar untuk menenangkan diriya, karena orang orang ambivert ini juga
membutuhkan waktu untuk sendiri.
Sifat mereka yang sangat senag membantu orang lain ini kadang membuatnya
sering melakukan sesuatu dengan terpaksa,
karena demi menolong orang lain ia harus mengorbankan waktu istirahatnya
atau kesenangannya.
Kader seperti ini akan
sangat bertanggungjawa dengan apa yang diamanahkan padanya, bahkan tak jarang
ia sampai sakit demi menjalankan amanah yang diberikan, yang sebenarnya ia tak
mampu, namun berusaha ia kerjakan sampai benar benar tuntas. Keberadaan kader
ambivert ini cukup baik sebagai penenangah antara introvert dan ekstrovert,
karena ia bisa menjadi teman sharing yang baik. Mungkin kader ini cocok dimasukkan dalam divisi kaderisasi. Karena ia
bukanlah sosok yang menyukai keramaian, tapi juga bukan sosok yang membenci
keramaian. Ia netral dan bisa menyesuaikan diri, dan yang menjadi nilai plus
adalah Loyalitas dan tanggungjawabnya sangat bagus.
Demikian kepribadian kader yang bisa saya share, intinya semua kader
memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, jadi tidak ada yang dikatakan
buruk, sama baiknya jika ditempatkan sesuai porsinya.
So, kita berada dalam kepribadian yang mana? Semoga bermanfaat dan bisa menempatkan diri dalam divisi yang sesuai dengan kepribadiannya supaya organisasi berjalan dengan baik, gak ngadat ngadat lagi.
Wassalamualaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar