Penerbit: Fitrah Rabbani
Penulis: M. Anis Matta
Penulis: M. Anis Matta
Buku
ini secara garis besar berbicara tentang Negara. Dalam hal ini beliau menjadikan
negara Madinah sebagai tolak ukur. Sebagai Negara yang mampu menghadirkan
keadilan dan kesejahteraan secara bersamaan.
Hijrah, dalam sejarah dakwah Rasulullah SAW adalah sebuah
metamorfosis dari “gerakan” menjadi negara. Tiga belas tahun sebelum itu,
Rasulullah SAW melakukan penetrasi sosial yang sangat sistematis, di mana Islam
menjadi jalan hidup individu; di mana Islam “memanusia” dan kemudian
“memasyarakat”.
Sekarang, melalui hijrah, masyarakat itu bergerak menuju
negara. Melalui hijrah, gerakan dakwah Rasulullah itu bertransformasi menjadi Negara”,
dan Madinah adalah wilayah teritorialnya.
Buku
“Dari Gerakan Ke Negara”, beliau memaparkan bahwa;
jika individu membutuhkan
aqidah maka negara membutuhkan perangkat sistem. Setelah masyarakat Muslim
membangun sebuah negara, dan mereka memilih Madinah sebagai wilayahnya, Allah
SWT menurunkan perangkat sistem yang mereka butuhkan. Turunlah ayat-ayat hukum
dan berbagai kode etik sosial, ekonomi, politik, keamanan dan lain-lain.
Lengkaplah sudah susunan kandungan sebuah negara: manusia, tanah, dan sistem.
Dalam
buku ini, Anis Mata mengemukakan komponen pembangun sebuah negara. Sebagai sebuah bangunan, negara membutuhkan
dua bahan dasar: manusia dan sistem. Manusialah yang akan mengisi
suprastruktur. Sedangkan sistem adalah perangkat lunak, sesuatu dengan apa
negara bekerja.
Islam dalam hal ini adalah sistem itu. Manusia adalah sesuatu yang dikelola dan dibelajarkan sedemikian rupa hingga sistem terbangun dalam dirinya, sebelum kemudian mengoperasikan negara dalam sistem tersebut. Dan Rasulullah SAW memilih manusia-manusia terbaik yang akan mengoperasikan negara itu. Sehingga terwujudlah Negara Madinah yang aman dan sejahtera.
Selain
kedua bahan dasar negara itu, juga perlu ada bahan pendukung lainnya. Pertama,
tanah. Tidak ada negara tanpa tanah. Tapi, dalam Islam, hal tersebut merupakan
infrastruktur pendukung yang bersifat sekunder sebab tanah merupakan benda
netral, yang akan mempunyai makna ketika benda tersebut dihuni oleh manusia
dengan cara hidup tertentu. Selain berfungsi sebagai ruang hidup, tanah juga
merupakan tempat
Allah menitip sebagian kekayaan-Nya yang menjadi sumber daya kehidupan manusia.
Kemudian,
jaringan sosial. Manusia sebagai individu hanya mempunyai efektifitas ketika ia
terhubung dengan individu lainnya secara fungsional dalam suatu arah yang sama.
Juga menurut beliau; perangkat utama yang diperlukan untuk menegakkan negara;
sistem, manusia, tanah, dan jaringan sosial. Ketika unsur utama itu kita
masukkan unsur ilmu pengetahuan dan unsur kepemimpinan maka keempat unsur utama
tersebut akan bersinergi dan tumbuh secara lebih cepat.
Lima
tahun pertama setelah hijrah kehidupan dipenuhi oleh kerja keras Rasulullah SAW
beserta para shahabat beliau untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan
hidup negara Madinah. Dalam kurun waktu itu, Rasulullah SAW telah melakukan
lebih dari 40 kali peperangan dalam berbagai skala. Yang terbesar dari semua
peperangan itu adalah perang Khandaq, di mana kaum Muslimin keluar sebagai
pemenang. Setelah itu tidak ada lagi yang terjadi di sekitar Madinah karena
semua peperangan sudah bersifat ekspansif. Negara Madinah membuktikan kekuatan
dan kemandiriannya, eksistensinya, dan kelangsungannya. Di sini, kaum Muslimin
telah membuktikan kekuatannya, setelah sebelumnya kaum Muslimin membuktikan
kebenarannya.
Itulah
semua yang dilakukan oleh Rasulullah SAW selama tiga belas tahun berdakwah dan
membina sahabat-sahabatnya di Makkah; menyiapkan semua perangkat yang
diperlukan dalam mendirikan sebuah negara yang kuat.
Transformasi
telah terjadi masa itu. Ketika gerakan dakwah menemui kematangannya, ia
menjelma menjadi sebuah negara; ketika semua persyaratan dari sebuah negara
kuat telah terpenuhi, negara itu tegak di atas bumi, tidak peduli di belahan
bumi manapun ia tegak. Proses ini sekaligus mengajari kita dua hakikat besar:
pertama, tentang hakikat dan tujuan dakwah serta strategi perubahan sosial.
Kedua, tentang hakikat negara dan fungsinya.
Buku ini sepatutnya menjadi nutrisi
pemikiran, hati, dan jiwa setiap orang yang mencita-citakan hadirnya kembali
Negara Madinah di era masa kini.
Oleh Rahmad Al-Fatih
Oleh Rahmad Al-Fatih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar